Rabu, 30 November 2011

Kegiatan Pengukuran Jalan Mrican





Oleh: Agung Bagus Armianto, ST (Askot Urban Planner PNPM MP Kabupaten Pekalongan | November 2011 - September 2012)
 
Proses pekerjaan saluran di Jl. Mrican adalah salah satu dari beberapa jenis kegiatan yang telah disepakati dalam RTPLP. Pekerjaan lain yang juga berada di lokasi ini adalah pengaspalan jalan. Hambatan yang sudah di identifikasi adalah kondisi jalan yang datar, panjang dan arah aliran air belum bisa diketahui sehingga diperlukan pengukuran secara detail. 
Hari Selasa, 29 Nopember 2011 kemarin akhirnya telah dilakukan kegiatan pengukuran oleh Tim Pengukuran yang di bantu oleh beberapa anggota TPP, BKM dan juga fasilitator. Kegiatan dimulai pukul 09.00 dan selesai pukul 19.00 WIB.

Ouput dari pengukuran ini nanti adalah gambar yang menunjukkan detail leveling, polygon serta cross section dari Jl. Mrican yang nantinya bisa menjadi dasar penyusun DED dalam melakukan proses desain gambar saluran. Kemudian setelah gambar selesai tentunya akan dilengkapi oleh RAB sehingga KSM pun bisa segera melaksanakan tugas selanjutnya. Harapan masyarakat air yang selama ini mengalir tidak terarah dan cenderung menggenang dapat teratasi di lingkungan mereka tinggal.

Rabu, 23 November 2011

Survei Awal Pekerjaan Pembangunan Saluran

Oleh: Agung Bagus Armianto, ST (Askot Urban Planner PNPM MP Kabupaten Pekalongan | November 2011 - September 2012)
 
Tertinggal dengan lokasi lain penerima kegiatan PLPBK di Jawa Tengah tidak menyurutkan semangat masyarakat di Gumawang untuk tetap melanjutkan proses yang sempat tertunda. Perencanaan yang telah selesai dan siap di implementasi kegiatan fisiknya mulai di upayakan. Beberapa KSM pun telah mulai di bentuk agar kegiatan fisik segera berjalan. Hal-hal yang menjadi persyaratan kegiatan telah di identifikasi, salah satunya oleh KSM yang akan mengerjakan saluran (drainase).

Pada dokumen RTPLP terdapat rencana pembangunan saluran sepanjang 500 meter lebih di Jl. Mrican dan gang di RT 10. Menurut keterangan masyarakat, aliran air yang sekarang ada kurang lancar dan arahnya telah berubah. Hal tersebut tentunya membutuhkan pengukuran yang akurat menggunakan alat khusus (theodilite dan waterpass) sehingga tidak terjadi pembangunan saluran yang sia-sia.

Menurut keterangan Helmy, SF Tim 03 yang mendampingi Kelurahan Gumawang, sudah pernah di koordinasikan dengan Pemda untuk kegiatan pengukuran. Akan tetapi sampai akhir tahun ini alat yang dimiliki Pemda digunakan sehingga tidak bisa dipinjam. Akhirnya di putuskan untuk menggunakan jasa pihak ketiga dalam melakukan pengukuran.

Pada Rabu pagi, 23 Nopember 2011 dilakukan survei awal dengan pihak ketiga tersebut untuk menentukan titik-titik yang akan diukur serta estimasi biaya yang dibutuhkan. Dari Gumawang di hadiri oleh bapak Bilal (Koordinator BKM), Misroh (anggota BKM) dan Iman (Koordinator TPP). Dari konsultan hadir Taufik dan Didik (Askot Infra), Bagus (Askot UP) dan Helmy (SF Tim 03). Survei yang dimulai pukul 09.00 berakhir pukul 15.00 dan dilanjut rembug mengenai kesepakatan BKM dengan Tim Pengukuran masalah waktu, harga dan output kegiatannya.

Hasil dari survei awal tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan rembug BKM untuk memutuskan biaya yang harus disepakati dan tentunya pengukuran yang lebih detail dan akurat. "Hasil survei awal akan saya bawa ke rapat BKM hari Kamis malam, sehingga keputusan untuk melaksanakan pengukuran lebih lanjut segera bisa dilakukan atas kesepakatan seluruh anggota", jelas pak Bilal selaku Koordinator BKM.

Daftar Singkatan

Oleh: Agung Bagus Armianto, ST (Askot Urban Planner PNPM MP Kabupaten Pekalongan | November 2011 - September 2012)

P2KP
Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

PNPM MP
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan

PLPBK
Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas

ND
Neighborhood Development

PS
Pemetaan Swadaya

RPLP
Rencana Penataan Lingkungan Permukiman

RTPLP
Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman

AB
Aturan Bersama

DED
Detail Engineering Design

KMP
Konsultan Manajemen Pusat

KMW
Konsultan Manajemen Wilayah

KORKOT/KORKAB
Koordinator Kota/Koordinator Kabupaten

ASKOT
Asisten Koordinator Kota/Kabupaten

ASKOT UP
Asisten Koordinator bidang Urban Planner

ASKOT MK
Asisten Koordinator bidang Manajemen Keuangan

ASKOT CD
Asisten Koordinator bidang Community Development

SF
Senior Fasilitator

FASKEL
Fasilitator Kelurahan

FASKEL UP
Fasilitator Kelurahan bidang Urban Planner

BKM
Badan Keswadayaan Masyarakat

KSM
Kelompok Swadaya Masyarakat

BLM
Bantuan Langsung Masyarakat

TIPP
Tim Inti Perencanaan Partisipatif

TP
Tim Pemasaran

TPP
Tim Pelaksana Pembangunan

SPK
Surat Perjanjian Kerja

TAPP
Tenaga Ahli Perencanaan Partisipatif

TAP
Tenaga Ahli Pemasaran

Jumat, 04 November 2011

Seleksi Lokasi PLPBK 2011

Oleh: Agung Bagus Armianto, ST (Askot Urban Planner PNPM MP Kabupaten Pekalongan | November 2011 - September 2012)

Dalam rangka menentukan lokasi baru kegiatan PLPBK tahun 2011 di Kabupaten Pekalongan, hari Rabu 3 November 2011 kemarin dilakukan acara Ekspose Proposal oleh masing-masing perwakilan BKM yang mengajukan diri untuk memperoleh kegiatan PLPBK tersebut. Acara yang difasilitasi oleh Tim Teknis PLPBK itu dilaksanakan di ruang rapat Bappeda Kabupaten Pekalongan di Jl. Sumbing no 1 Kajen. Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah membentuk Tim Seleksi Kabupaten yang terdiri dari bapak Haryanto Nugroho dan bapak Edi Setiawan dari Bappeda serta ibu Yuni Astuti dan bapak Abdul Gazali dari DPU. Tim Seleksi inilah yang bertugas menilai proposal dari BKM-BKM yang mengajukan sehingga muncul ranking untuk dilaporkan ke Tim Seleksi tingkat Propinsi.

Tentunya tidak semua BKM dapat mengajukan proposal ini karena ada penilaian kinerja yang sebelumnya telah dilakukan oleh tim PNPM MP Kabupaten Pekalongan. Dari 21 BKM yang rencananya mengajukan diri akhirnya hanya 18 yang menyusun proposal dan semuanya menyatakan kesiapannya untuk menerima kegiatan PLPBK. Kesiapan tersebut dinyatakan baik dalam proposal maupun secara langsung ketika melakukan paparan kepada Tim Seleksi Kabupaten.
Seluruh BKM diminta untuk memaparkan secara singkat mengenai gambaran umum wilayah desa mereka. Kemudian potensi -potensi dan permasalahan apa yang ada di lingkungan mereka saat ini juga diharapkan bisa digali secara teliti untuk dianalisa. BKM juga diminta untuk sudah bisa memberikan rencana pengembangan kawasan yang akan dilakukan ketika mereka nanti mendapatkan kegiatan PLPBK yang mempunyai BLM sebesar 1 milyar ini. Hampir sebagian besar BKM yang melakukan paparan terjebak oleh outline yang ada dan mereka tidak mampu menggambarkan secara baik apa yang akan dilakukan ke dalam bentuk proposal. Hal tersebut sangat dimaklumi karena disamping mereka sendiri masih belum dilengkapi oleh informasi yang detail mengenai kegiatan PLPBK dan proses penyusunan proposal tersebut relatif singkat waktunya kalau tidak mau disebut sangat mepet.

Ibu Yuni Astuti juga sempat bertanya pada salah seorang perwakilan BKM yang melakukan paparan, "Potensi yang di ceritakan cukup banyak dan menarik tetapi ketika membicarakan gagasan pengembangan kenapa tidak nyambung dengan potensi yang ada tersebut?" Wajar sekali pertanyaan tersebut muncul karena hampir semua BKM yang menyusun proposal bermimpi seragam untuk mewujudkan suatu kawasan wisata di desa mereka. Hal tersebut kadang tidak sesuai dengan potensi yang diceritakan sebelumnya ataupun dilengkapi dengan data serta penjelasan yang kuat mengapa mereka berencana seperti itu. Tetapi cukup menggembirakan ketika beberapa desa sudah menggagas mengenai rencana-rencana yang pada akhirnya nanti dapat mewujudkan suatu perubahan perilaku yang lebih baik di masyarakat. Misalnya mengenai gagasan tentang pengolahan limbah batik dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi masyarakat untuk mengatasi kemiskinan mereka.
"Arah gagasan sangat baik dan sesuai dengan semangat pengentasan kemiskinan. Kemudian perubahan perilaku yang diharapkan sudah ada walau masih dalam tahap awal. Sayang hal tersebut tidak secara baik di gambarkan dalam proposal," tambah bapak Edi Setiawan ketika mengomentari salah satu paparan BKM.

Akhirnya acara yang dimulai pukul 8.00 WIB itu diakhiri pukul 21.00 WIB dengan koordinasi antara Tim Seleksi Kabupaten dengan tim dari PNPM MP Kabupaten Pekalongan yang diwakili oleh Hendro, Aris (Askot CD), Giri (Askot MK), Taufik (Askot Infra) dan Bagus (Askot UP) untuk merekapitulasi nilai yang akan menentukan ranking dari BKM yang menjadi calon lokasi PLPBK 2011. Bagaimanapun hasil proposal yang telah disusun, kerja keras rekan-rekan BKM sangat patut untuk mendapatkan penghargaan. Mungkin tidak semua bisa mendapatkan kegiatan PLPBK di desanya, akan tetapi semangat perubahan sangat nampak dan hal itu tetap harus dijaga.