Senin, 30 Januari 2012

Pelaksanaan Pembangunan Drainase Jalan Mrican

Oleh: Agung Bagus Armianto, ST (Askot Urban Planner PNPM MP Kabupaten Pekalongan | November 2011 - September 2012)
 
Salah satu dari KSM yang telah terbentuk di Gumawang adalah KSM Dahlia yang bertugas melaksanakan pembangunan drainase sepanjang 500 meter lebih di sepanjang jalan Mrican. Setelah kemarin material disiapkan, maka pelaksanaan fisik minggu ini juga kini mulai dilaksanakan.
Pekerjaan dimulai dari menentukan elevasi sesuai dengan hasil pengukuran dengan theodolite yang sudah dilakukan sebelumnya. Kemudian memasang bowplank di beberapa titik dan dilanjut dengan penggalian tanah.
 

Setelah tanah digali sesuai kedalaman yang telah diukur maka pemasangan batu kali mulai dilakukan. Sebagian dari masyarakat yang bekerja ada yang memecah batu kali tersebut, sebagian mengaduk semen dengan molen (concrete mixer) dan sebagian melakukan pemasangan batu kali.
Kondisi cuaca yang terus menerus hujan sangat menghambat pelaksanaan pekerjaan. Ketika hujan reda pekerjaan bisa berjalan lagi itupun harus menguras dulu air yang menggenang di galian.

 

Pekerjaan dari fisik dari KSM lain masih banyak dan masyarakat tetap terus bahu membahu melaksanakannya secara maksimal sesuai kemampuan mereka dengan pendampingan dari Tim Fasilitator 03 secara optimal. Semoga segera terwujud lingkungan permukiman yang lebih baik di Gumawang.

Kajian Bersama Dokumen Strategi Pemasaran

Oleh: Agung Bagus Armianto, ST (Askot Urban Planner PNPM MP Kabupaten Pekalongan | November 2011 - September 2012)
 
Siklus pemasaran yang tengah berjalan berbarengan dengan pelaksanaan fisik yang cukup berat hampir tidak terdengar gaungnya. Hal-hal yang berkaitan dengan pemasaran mulai dokumen strategi sampai dengan detail pelaksanaan kegiatan kadang masih membuat pelaku perlu saling berkomunikasi secara internsif. Sayangnya komunikasi dengan pelaku di lokasi lain belum bisa maksimal. Padahal saling bertukar pengalaman dan pengetahuan antar pelaku di lokasi PLPBK akan sangat membuka pikiran.
Atas dasar pemikiran tersebut, mulailah di gagas melakukan diskusi-diskusi dari para pelaku PLPBK di area Jawa Tengah. Dimulai dengan pertemuan di Kampung Seni Lerep Ungaran dan kemudian dilanjut dengan pertemuan kedua di Kalireyeng Kendal yang merupakan lokasi pilot PLPBK hari Senin tanggal 30 Januari 2012.

Pertemuan kedua ini dihadiri oleh wakil KMW, Askot UP Kendal, Grobogan, Kota Pekalongan, Boyolali, Jepara dan Kabupaten Pekalongan. Juga hadir TA Pemasaran dari Jepara, Kota Pekalongan dan Kendal serta Tim Fasilitator dari Kendal. Diksusi kali ini mengupas dokumen strategi pemasaran dari Sidorejo salah satu lokasi PLPBK di Kendal. Setelah dipaparkan oleh TAP, dokumen coba di ulas dan diberi pendapat oleh peserta diskusi. Selain itu permasalahan dari masing-masing lokasi juga di ceritakan dan mendapatkan masukan dari peserta diskusi.


Meskipun belum maksimal bisa dihadiri oleh pelaku-pelaku PLPBK di Jawa Tengah, acara seperti ini cukup bermanfaat untuk terus dilakukan. Harapannya bisa dihadiri oleh lebih banyak peserta lagi dan manfaat dari sharing yang di dapat tentu lebih banyak pula.

Catatan:
Notulensi pertemuan ada di milis PLPBK Jawa Tengah

Jumat, 27 Januari 2012

Persiapan Material Pembangunan Drainase

Oleh: Agung Bagus Armianto, ST (Askot Urban Planner PNPM MP Kabupaten Pekalongan | November 2011 - September 2012)
 
Kendala-kendala dalam persiapan sampai dengan penyusunan proposal kegiatan fisik di lokasi PLPBK Kabupaten Pekalongan cukup memakan waktu. Target BLM 400 juta yang harus habis diserap hingga akhir Februari 2012 nampaknya makin tidak mungkin tercapai.
Akan tetapi TPP bersama KSM Dahlia dan masyarakat terus berupaya keras memenuhi target tersebut. Kendala lain ketika termijn pertama telah cair pun masih ada. Cuaca yang terus menerus hujan membuat kegiatan juga tersendat. KSM Dahlia ini bertugas menyelesaikan pekerjaan saluran drainase sepanjang kurang lebih 520 meter di kawasan prioritas.



Material telah sebagian besar disiapkan mulai dari batu kali, pasir dan semen. Masyarakat secara sukarela merelakan halaman atau depan rumahnya menjadi tempat menumpuk material. Hampir seluruh dana dari termijn pertama ini digunakan untuk pembelian material.
Semoga cuaca akan semakin bersahabat sehingga perwujudan kawasan prioritas yang dimimpikan masyarakat ini segera terwujud.