Oleh: Agung Bagus Armianto, ST (Askot Urban Planner PNPM MP Kabupaten Pekalongan | November 2011 - September 2012)
Dalam rangka menentukan lokasi baru kegiatan PLPBK tahun 2011 di Kabupaten Pekalongan, hari Rabu 3 November 2011 kemarin dilakukan acara Ekspose Proposal oleh masing-masing perwakilan BKM yang mengajukan diri untuk memperoleh kegiatan PLPBK tersebut. Acara yang difasilitasi oleh Tim Teknis PLPBK itu dilaksanakan di ruang rapat Bappeda Kabupaten Pekalongan di Jl. Sumbing no 1 Kajen. Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah membentuk Tim Seleksi Kabupaten yang terdiri dari bapak Haryanto Nugroho dan bapak Edi Setiawan dari Bappeda serta ibu Yuni Astuti dan bapak Abdul Gazali dari DPU. Tim Seleksi inilah yang bertugas menilai proposal dari BKM-BKM yang mengajukan sehingga muncul ranking untuk dilaporkan ke Tim Seleksi tingkat Propinsi.
Tentunya tidak semua BKM dapat mengajukan proposal ini karena ada penilaian kinerja yang sebelumnya telah dilakukan oleh tim PNPM MP Kabupaten Pekalongan. Dari 21 BKM yang rencananya mengajukan diri akhirnya hanya 18 yang menyusun proposal dan semuanya menyatakan kesiapannya untuk menerima kegiatan PLPBK. Kesiapan tersebut dinyatakan baik dalam proposal maupun secara langsung ketika melakukan paparan kepada Tim Seleksi Kabupaten.
Seluruh BKM diminta untuk memaparkan secara singkat mengenai gambaran umum wilayah desa mereka. Kemudian potensi -potensi dan permasalahan apa yang ada di lingkungan mereka saat ini juga diharapkan bisa digali secara teliti untuk dianalisa. BKM juga diminta untuk sudah bisa memberikan rencana pengembangan kawasan yang akan dilakukan ketika mereka nanti mendapatkan kegiatan PLPBK yang mempunyai BLM sebesar 1 milyar ini. Hampir sebagian besar BKM yang melakukan paparan terjebak oleh outline yang ada dan mereka tidak mampu menggambarkan secara baik apa yang akan dilakukan ke dalam bentuk proposal. Hal tersebut sangat dimaklumi karena disamping mereka sendiri masih belum dilengkapi oleh informasi yang detail mengenai kegiatan PLPBK dan proses penyusunan proposal tersebut relatif singkat waktunya kalau tidak mau disebut sangat mepet.
Ibu Yuni Astuti juga sempat bertanya pada salah seorang perwakilan BKM yang melakukan paparan, "Potensi yang di ceritakan cukup banyak dan menarik tetapi ketika membicarakan gagasan pengembangan kenapa tidak nyambung dengan potensi yang ada tersebut?" Wajar sekali pertanyaan tersebut muncul karena hampir semua BKM yang menyusun proposal bermimpi seragam untuk mewujudkan suatu kawasan wisata di desa mereka. Hal tersebut kadang tidak sesuai dengan potensi yang diceritakan sebelumnya ataupun dilengkapi dengan data serta penjelasan yang kuat mengapa mereka berencana seperti itu. Tetapi cukup menggembirakan ketika beberapa desa sudah menggagas mengenai rencana-rencana yang pada akhirnya nanti dapat mewujudkan suatu perubahan perilaku yang lebih baik di masyarakat. Misalnya mengenai gagasan tentang pengolahan limbah batik dan peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi masyarakat untuk mengatasi kemiskinan mereka.
"Arah gagasan sangat baik dan sesuai dengan semangat pengentasan kemiskinan. Kemudian perubahan perilaku yang diharapkan sudah ada walau masih dalam tahap awal. Sayang hal tersebut tidak secara baik di gambarkan dalam proposal," tambah bapak Edi Setiawan ketika mengomentari salah satu paparan BKM.
Akhirnya acara yang dimulai pukul 8.00 WIB itu diakhiri pukul 21.00 WIB dengan koordinasi antara Tim Seleksi Kabupaten dengan tim dari PNPM MP Kabupaten Pekalongan yang diwakili oleh Hendro, Aris (Askot CD), Giri (Askot MK), Taufik (Askot Infra) dan Bagus (Askot UP) untuk merekapitulasi nilai yang akan menentukan ranking dari BKM yang menjadi calon lokasi PLPBK 2011. Bagaimanapun hasil proposal yang telah disusun, kerja keras rekan-rekan BKM sangat patut untuk mendapatkan penghargaan. Mungkin tidak semua bisa mendapatkan kegiatan PLPBK di desanya, akan tetapi semangat perubahan sangat nampak dan hal itu tetap harus dijaga.